Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Utara Mulai Mengalir



KabarOne.ID | Aceh Utara – Pemerintah Aceh bergerak cepat memperkuat respons darurat banjir yang merendam lebih dari 2.000 kepala keluarga di Aceh Utara. Setelah status Siaga Darurat ditetapkan selama 54 hari, gelombang bantuan logistik mulai mengalir ke wilayah terdampak melalui koordinasi Dinas Sosial Aceh, BPBA, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

Pada Selasa (24/11), Istri Gubernur Aceh, Marlina Usman mewakili Pemerintah Aceh menyerahkan bantuan senilai Rp 298.576.000 kepada Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, SE., MM., di halaman Kantor Bupati. Paket bantuan itu meliputi makanan siap saji, selimut, kasur, air mineral, pakaian layak pakai, hingga perlengkapan ibadah seperti mukena dan sarung.

Marlina menegaskan bahwa bantuan akan langsung dibawa ke titik-titik banjir paling parah.

“Insya Allah, kami turun langsung ke lapangan bersama Bapak Bupati untuk memastikan penyaluran tepat sasaran,” ucapnya.

Bupati Aceh Utara: “Ini Saatnya Kita Bergerak Bersama, Masyarakat Tidak Boleh Dibiarkan Sendiri”

Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, memberikan penegasan tambahan terkait upaya penanganan banjir yang semakin meluas di sejumlah kecamatan.

“Ini bukan hanya soal bantuan, tetapi soal memastikan masyarakat tidak merasa sendirian menghadapi bencana. Pemerintah hadir, dan kami pastikan semua kebutuhan mendesak terpenuhi,” ujarnya.

Ayah Wa juga mengatakan bahwa seluruh perangkat daerah, mulai dari Dinas Sosial, BPBD, camat hingga aparatur desa, telah diperintahkan untuk siaga penuh selama masa darurat.

“Kami sudah mengaktifkan posko di beberapa titik, termasuk lokasi-lokasi yang sulit diakses. Saya sudah instruksikan agar tidak ada satu pun keluarga terdampak yang luput dari pendataan,” tegasnya.



Ia juga mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Aceh yang langsung merespons sejak hari pertama banjir.

“Kolaborasi ini sangat penting. Terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang hadir dengan cepat. Bantuan ini segera kita salurkan bersama tim,” katanya.

Koordinasi Lapangan Diperkuat

Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBA, Iskandar, S.TP., menambahkan bahwa bantuan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

“Aceh Utara telah ditetapkan sebagai daerah darurat bencana, sehingga makanan, air bersih, dan kebutuhan harian menjadi prioritas,” jelasnya.

Fokus pada Kelompok Rentan

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh Utara, Fakhrurradhi, SH., MH, menegaskan bahwa pihaknya memberi perhatian khusus kepada perempuan, anak, dan lansia.

“Selain logistik umum, kami menyalurkan kebutuhan spesifik seperti perlengkapan bayi, pakaian perempuan, hingga layanan pendampingan bagi kelompok rentan. Tim kami bergerak dari desa ke desa untuk memastikan pemerataan,” ujarnya.

Fakhrurradhi menekankan bahwa validasi data penerima menjadi kunci agar bantuan tidak tumpang tindih.

“Kami pastikan distribusi akurat dan tidak ada keluarga terdampak yang terlewat,” tambahnya.

Kebutuhan Sandang dan Pangan Jadi Prioritas Awal

Plt. Kepala Dinsos Aceh, Chaidir, S.E., M.M., menyampaikan bahwa bantuan yang dibawa merupakan paket masa panik untuk kebutuhan pangan dan sandang.

“Kami membawa beras, minyak goreng, makanan siap saji, hingga keperluan sandang yang bisa langsung digunakan warga,” ucapnya.

Status Siaga Darurat Berlaku 54 Hari

Pemkab Aceh Utara sebelumnya telah menetapkan Status Siaga Darurat Banjir selama 54 hari, sesuai Keputusan Bupati Nomor 360/845/2025, menyusul curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang memperluas area rendaman.

Dengan sinergi Pemerintah Aceh dan Kabupaten Aceh Utara, diharapkan penanganan darurat banjir berjalan lebih cepat, menyentuh seluruh desa terdampak, serta memberikan rasa aman bagi warga yang kini masih bertahan di lokasi pengungsian.(*)

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru