PHBS Rumah Tangga: Wujudkan Anak Sehat dan Cerdas, Rutin Timbang Balita di Posyandu Setiap Bulan
KabarOne.ID | Aceh Utara — Salah satu langkah sederhana namun sangat penting dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak adalah dengan menimbang bayi dan balita secara rutin setiap bulan. Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan di berbagai Posyandu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., pada Kamis (12/6) menyampaikan bahwa penimbangan secara berkala dapat menjadi alat deteksi dini terhadap masalah tumbuh kembang anak.
“Menimbang bayi secara berkala merupakan salah satu bentuk kepedulian orang tua terhadap tumbuh kembang anak. Dari hasil penimbangan, kita bisa tahu apakah anak tumbuh sehat, ada gangguan gizi, atau perlu penanganan medis lebih lanjut,” jelas Jalaluddin.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan di Posyandu, dimulai sejak usia 1 bulan hingga anak berusia 5 tahun. Selain memantau berat badan, Posyandu juga menyediakan layanan imunisasi serta penyuluhan gizi bagi ibu dan keluarga.
Mengapa Penimbangan Rutin Itu Penting?
Penimbangan secara berkala membantu orang tua dan petugas kesehatan memantau perkembangan berat badan anak. Hasil timbangan dicatat di Buku KIA atau Kartu Menuju Sehat (KMS) dan dibandingkan dengan grafik pertumbuhan. Jika berat badan anak tidak naik dalam dua hingga tiga bulan berturut-turut, atau bahkan menurun, ini bisa menjadi tanda awal gangguan gizi seperti gizi kurang atau gizi buruk.
Kenali Tanda Gizi Buruk Sejak Dini
Beberapa tanda gizi buruk pada balita antara lain:
-
Berat badan tidak naik selama 3 bulan.
Anak tampak kurus, lesu, dan rewel.
-
Edema atau pembengkakan pada kaki (untuk kasus kwashiorkor).
-
Perut buncit, rambut kusam, dan kulit kering.
Dengan deteksi dini, kasus-kasus ini bisa segera ditangani dengan rujukan ke Puskesmas atau rumah sakit.
Posyandu, Mitra Keluarga dalam Menjaga Kesehatan Anak
Selain timbangan rutin, Posyandu juga memberikan manfaat besar lainnya:
-
Pemeriksaan kesehatan umum balita.
-
Pemberian imunisasi lengkap.
-
Penyuluhan gizi dan perawatan anak.
-
Pencatatan pertumbuhan untuk intervensi lebih lanjut bila diperlukan.
Jalaluddin juga mengimbau ibu hamil untuk selalu memilih tempat persalinan yang aman, seperti rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang memiliki tenaga medis profesional. “Persalinan di fasilitas kesehatan memastikan standar kebersihan dan keselamatan yang lebih tinggi, demi kesehatan ibu dan bayi,” ujarnya.
Ayo, Hidup Sehat Mulai dari Rumah!
Perilaku hidup sehat harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Ibu hamil dianjurkan menjalani pola makan bergizi, rutin memeriksakan kehamilan, serta memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan.
“Kesadaran keluarga tentang pentingnya PHBS adalah kunci keberhasilan tumbuh kembang anak yang sehat dan cerdas,” pungkas Jalaluddin.(Advertorial)