Terlindungi di Masa Tua Kisah Dekriati Bersama JKN
KabarOne.ID | Lhokseumawe – Akses layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan berkualitas kini bukan lagi angan-angan bagi masyarakat. Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan menjadi bukti nyata negara hadir untuk menjamin kesehatan seluruh rakyat Indonesia. Di Aceh Utara, program ini telah memberi dampak besar, salah satunya dirasakan oleh Dekriati (56), warga Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Sebagai pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), Dekriati terdaftar sebagai peserta aktif JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Suaminya pun telah pensiun dari salah satu perusahaan swasta di wilayah Aceh Utara. Keduanya kini menikmati masa tua dengan lebih tenang, berkat perlindungan kesehatan dari negara.
Belum lama ini, sang suami mengeluh nyeri hebat di bagian perut. Kekhawatiran sempat menyelimuti keluarga, namun berkat kepesertaan JKN, proses pemeriksaan hingga penanganan medis bisa segera dilakukan tanpa hambatan.
“Belakangan ini suami saya merasa tidak nyaman di bagian perut. Sakitnya makin tak tertahankan dan akhirnya kami ke rumah sakit. Sekarang masih dalam observasi dokter, tapi semuanya aman karena kami peserta JKN,” ujar Dekriati, Kamis (10/07).
Ia pun menambahkan bahwa pelayanan yang mereka terima sangat memuaskan, mulai dari proses administrasi hingga pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan perawat. Semua terasa cepat, ramah, dan profesional.
“Dulu kami bawa Kartu Indonesia Sehat (KIS), sekarang cukup pakai Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja sudah bisa langsung dilayani. Apalagi sekarang ada aplikasi Mobile JKN, semua makin mudah dan praktis. Petugas dan tenaga medis pun melayani dengan tulus,” terangnya.
Dekriati menilai, JKN adalah bentuk nyata dari perlindungan negara yang harus dimiliki setiap orang—bukan hanya ketika sakit, tapi justru sejak masih sehat.
“Kita tidak tahu kapan sakit itu datang. Maka punya perlindungan seperti JKN itu penting sekali. Tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien umum dan peserta JKN, semuanya dilayani setara dan profesional. Saya bahkan tidak diminta iur biaya sama sekali,” tuturnya kagum.
Menurutnya, layanan yang kini diberikan oleh rumah sakit dan fasilitas kesehatan jauh lebih efisien dibandingkan beberapa tahun lalu. Prosedur yang lebih sederhana dan sistem digital yang semakin canggih membuat pasien tak lagi disulitkan dengan tumpukan berkas.
“Dulu urusan administrasi bisa lama, sekarang sangat cepat dan ringkas. Kami merasa benar-benar dilindungi, bahkan setelah pensiun. Saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN,” tambahnya.
Ia berharap Program JKN terus berlanjut dan berkembang agar semakin banyak masyarakat yang terbantu, terutama kalangan pensiunan, buruh, dan masyarakat kecil yang rentan secara ekonomi.
“Tidak ada yang ingin sakit. Tapi kalau sakit pun datang, setidaknya kami tidak panik soal biaya. Program ini luar biasa. Harapan saya, BPJS Kesehatan terus ada dan semakin baik demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Dekriati.