Potret Pasar Rakyat di Aceh Utara Terbengkalai Usai Sedot Anggaran Milyaran Rupiah
KabarOne.ID | Aceh Utara - Beginilah potret proyek pembangunan Pasar Rakyat di Gampong Binje, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, usai menyedot anggaran milyaran rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Tahun 2022.
Pantauan media ini, kondisi pasar rakyat tersebut tampak tak terurus serta halaman nya telah dipenuhi rerumputan seperti kondisi pada umumnya ketika sebuah bangunan terbengkali sejak bertahun tahun, Kamis, 10 Oktober 2024.
Tak hanya itu, proyek bangunan pasar rakyat tersebut juga diduga dibangun dengan kualitas yang buruk. Mengapa tidak, hal itu tampak dari beberapa sisi bangunan yang mulai mengalami kerusakan.
Menurut informasi yang diterima media ini, tujuan pembangunan pasar tersebut guna mendukung serta mendongkrak perekonomian yang terpusat di Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Namun, hal itu juga bertolak belakang dengan realita dilapangan yang mana akses jalan menuju pasar yang dimaksud hingga saat ini juga tak tampak benih benih aspal yang membalutu jalalan dikawasan tersebut.
Sementara itu, salah seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan bahwa pasar ini sudah selesai dibangun sejak tahun 2022 lalu, namun kondisinya kini sangat memprihatinkan.
"Gedung itu sudah lama selesai dibangun, tapi akses jalan belum ada. Sekarang sudah hancur. Plafon sudah runtuh, cat memudar, dan tembok sudah retak-retak," ujarnya.
Sumber tersebut juga menyebut bahwa proyek ini diduga dikerjakan asal jadi, tanpa perencanaan yang matang terutama dalam hal infrastruktur pendukung seperti akses jalan.
Seraya menambahkan, masyarakat berharap adanya fasilitas yang dapat meningkatkan perekonomian daerah, proyek pasar ini justru menjadi beban dengan kondisi terbengkalai dan menghabiskan anggaran tanpa manfaat nyata bagi warga sekitar.
Apakah ini murni masalah teknis atau ada indikasi kelalaian dan penyimpangan, hal ini memerlukan audit dan penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Karena itu kata sumber tersebut, Sorotan publik pun mengarah pada penggunaan anggaran yang tidak efektif, sementara masyarakat Kecamatan Nisam masih menantikan keberadaan pasar yang bisa mereka akses dan manfaatkan. Hingga kini, kelanjutan nasib proyek ini masih belum jelas.
Sehingga apa faktor penyebab terbengkalai dan indikasi kelayakan kwalitas proyek tersebut, maka publik sangat berharap pihak berwenang untuk mengusut untuk mengungkapkan yang menjadi tanda tanya dikalangan masyarakat."sebut sumber tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran media ini, beberapa bagian plafon luar bangunan proyek tersebut sudah lama runtuh, karena sisa bagian runtuhan plafon sudah membusuk. Sehingga bagian luar plafon terlihat bolong dan menembus atap seng.
Selain itu, kondisi lantai bangunan pasar rakyat yang terpasang keramik dibagian dalam pasar juga sudah kotor dan berubah warna akibat tertimpa dengan lumpur.
Proyek ini didanai oleh APBK 2022 dan dikelola oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Aceh Utara. Geuchik Gampong Binjee, Murhaban, membenarkan adanya proyek tersebut.
Sambungnya, Ia mengakui bahwa meskipun pasar sudah dibangun, akses jalan menuju lokasi pasar memang belum ada, sehingga pasar belum bisa difungsikan. Ia juga mengungkapkan bahwa pasar ini pada awalnya direncanakan akan dibangun di pusat kota kecamatan, namun karena tidak ada lahan yang tersedia, akhirnya dipindahkan ke Gampong Binjee, di atas tanah milik pemerintah.
“Kami tidak tahu pasti nilai anggaran yang digunakan untuk proyek ini, tetapi jelas kondisinya sekarang sangat memprihatinkan dan pasar belum bisa dimanfaatkan,” kata Murhaban.
Sementara itu, upaya konfirmasi yang dilakulan media ini kepada pihak Dinas Perindustrian Aceh Utara menemui kendala. Plt Kepala Dinas Perindustrian, Gunawan, tidak memberikan tanggapan ketika dihubungi.
Hal serupa, begitu juga dengan Kabid Pasar, Zuraini Hanum, yang juga tidak merespons panggilan maupun pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp.(Fadhil)




















_page-0001.jpg)
