Diduga di Bangun Asal Jadi, Proyek Pembangunan RKB Al-Hady Menuai Sorotan
KabarOne.ID | KUTACANE - Proyek Pembanguna RKB balai pengajian Al- Hady yang berada di Desa Lawe Sumur, Kecamatan Lawe Sumur, Aceh Tenggara yang dikerjakan langsung oleh Pelaksana pimpinan Pengajian Al-Hady menuai sorotan.
Pasalnya, membangun Rkb itu dengan pagu anggaran Rp.458 juta lebih, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2024, menuai sorotan warga, diduga bangunan itu asal jadi.
Berdasarkan informasi di lapangan pihak Pengawas RKB balai pengajian itu tidak pernah kelokasi bangunan. " Kami ketahui semenjak proyek RKB itu dibangun pihak pengawas hanya datang berapa kali saja kelokasi, " kata warga Setempat tidak mau disebut namanya kepada Wartawan, Minggu (20/10/24).
Dia menilai bangunan RKB balai pengajian Al-Hady menelan anggaran biaya cukup lumayan besar. Namun sangat disayangkan, dalam proses pengerjaannya di duga asal jadi, katanya.
Pantauan wartawan dilokasi proyek Pembangunan RKB balai pengajian terlihat ada beberapa dinding tembok lama yang tidak dibongkar terlebih dahulu, seharusnya bangunan itu dinding yang lama harus dibongkar. Tapi faktanya, ada dinding yang menempel dengan bangunan yang lama. Kemudian disambung langsung ke lantai atas dengan dinding tembok baru.
Selain itu, bangunan sepertinya disambung, ada beberapa dinding tembok bawah yang tidak dibongkar. Tapi, ini malah langsung di sambung ke atas dengan tembok baru.
Menyikapi hal itu, aktivis Mahasiswa Fikri mengatakan kondisi Bangunan RKB untuk balai pengajian yang berada di Desa Lawe Sumur sangat disayangkan. Disinyalir kurang sesuai dengan perencanaan RAB
Karna khawatir akan terjadi buruk dan rendah nya kualitas kontruksi bangunan yang dikerjakan oleh rekanan. Mengingatkan pihak terkait, termasuk kontraktor dan Pihak Dayah Aceh, untuk secara ketat mematuhi regulasi dan pedoman konstruksi yang berlaku.
Karna menekankan pentingnya pengawasan yang transparan dan audit independen untuk memastikan bahwa semua aspek teknis proyek sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
”kami harap Kepatuhan terhadap aturan kualitas bukan hanya mencari untung, karna tanggung jawab moral perlu untuk melindungi keselamatan warga nantinya, tungkasnya.(Supardi)




















_page-0001.jpg)
