Tarmizi Panyang Desak Pengusutan Tuntas Kasus Penembakan Warga Aceh Utara oleh Oknum TNI AL



KabarOne.ID | Aceh Utara – Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi Panyang, dengan tegas mendesak pengusutan tuntas atas kasus penembakan yang menewaskan Hasfiani (37), warga Gampong Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Peristiwa tragis yang diduga melibatkan oknum TNI Angkatan Laut ini telah memicu kemarahan dan keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan masyarakat.

Dalam kunjungannya ke rumah duka pada Kamis (20/3/2024) malam, Tarmizi menyampaikan belasungkawa sekaligus menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan.

“Kami meminta kepada Presiden dan Panglima TNI agar kasus ini diusut dengan transparan dan seadil-adilnya. Keluarga korban berhak mendapatkan keadilan, dan kami tidak ingin kejadian tragis seperti ini terulang kembali,” tegasnya.

Kunjungan tersebut bukan hanya sebagai bentuk empati, tetapi juga wujud komitmen pemerintah daerah dalam mengawal proses hukum. Hasfiani, seorang ayah tiga anak, meninggalkan keluarganya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Tarmizi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan memastikan kasus ini tidak berakhir tanpa kejelasan.

“Ini bukan hanya duka bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Aceh. Kami tidak akan tinggal diam, dan kami siap mengawal kasus ini hingga tuntas. Anak-anak yang ditinggalkan adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya dengan suara bergetar.

Kasus ini telah memicu gelombang solidaritas luas. Tokoh agama, masyarakat, hingga organisasi sipil turut menyuarakan keprihatinan dan mendesak penegakan hukum yang adil.

Dalam kunjungannya, Tarmizi Panyang didampingi oleh Anggota DPD RI Azhari Cagee, Camat Dewantara Nawafil Mahyudha, serta sejumlah tokoh lainnya. Mereka sepakat bahwa penyelidikan harus dilakukan secara terbuka tanpa ada upaya menutup-nutupi fakta.

Peristiwa tragis ini berawal dari laporan hilangnya Hasfiani pada Jumat (14/3/2025). Keluarga terakhir kali melihatnya bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai pembeli mobilnya. Setelah itu, Hasfiani tidak dapat dihubungi.

Jasadnya ditemukan tiga hari kemudian dalam kondisi mengenaskan, terbungkus karung goni di kawasan Gunung Salak, Kilometer 29. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan proses evakuasi jenazah oleh petugas kesehatan, masyarakat, dan dibantu oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

Masyarakat Aceh menuntut transparansi dalam pengusutan kasus ini. Banyak pihak khawatir jika tidak dikawal dengan ketat, kasus ini akan berakhir tanpa kejelasan.

“Kita semua berharap aparat penegak hukum dapat bekerja profesional. Jangan sampai keadilan untuk almarhum Hasfiani dan keluarganya terabaikan,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

Kini, semua mata tertuju pada langkah TNI AL dan aparat hukum dalam menangani kasus ini. Publik menunggu keadilan ditegakkan dan memastikan tragedi serupa tidak kembali terulang.


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru