BSI Siap Perkuat Ekonomi Syariah di Aceh, Dorong UMKM dan Pariwisata Lokal
KabarOne.ID | Banda Aceh - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Aceh. Melalui berbagai program strategis di ‘Serambi Mekah’, BSI berperan aktif dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penguatan ekosistem keuangan syariah, hingga peningkatan fasilitas di sektor pariwisata dan ekspor.
Komitmen ini ditegaskan dalam silaturahmi antara jajaran direksi BSI dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung pemerintah daerah dalam menjalankan kebijakan ekonomi berbasis syariah secara modern dan berkelanjutan.
"Kami mengapresiasi dukungan Pemprov Aceh terhadap perkembangan BSI dan implementasi Qanun Aceh terkait Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Sinergi ini akan terus kami perkuat agar ekonomi syariah di Aceh semakin maju," ungkap Hery dalam press release yang diterima media ini.
Dukungan untuk UMKM dan Wirausaha Muda
BSI menaruh perhatian besar pada pengembangan UMKM di Aceh. Selain menyediakan fasilitas pembiayaan, BSI juga menggelar berbagai pelatihan dan pendampingan melalui UMKM Center agar pelaku usaha bisa naik kelas.
BSI Gagas Program Aceh Muslimpreneur
Tak hanya itu, program Aceh Muslimpreneur yang digagas BSI menjadi wadah bagi anak muda Aceh untuk mengembangkan ide bisnis berbasis syariah. Pada 2024, program ini telah melahirkan 10.400 wirausaha baru yang siap bersaing di pasar.
Selain UMKM, BSI juga aktif membina desa-desa produktif, seperti Desa Nilam di Aceh Besar, Desa Bandeng di Aceh Timur, dan Desa Kopi di Bener Meriah. Dengan pemberdayaan yang tepat, desa-desa ini semakin berkembang dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Perkuat Pariwisata, ATM BSI Hadir di Lokasi Strategis
BSI juga berkontribusi dalam memperkuat sektor pariwisata Aceh. Salah satu inisiatifnya adalah menyediakan fasilitas keuangan bagi wisatawan, seperti ATM yang mendukung transaksi dengan kartu Visa dan Mastercard di lokasi wisata strategis, seperti di Iboh.
"Sebelumnya, wisatawan asing kesulitan menarik uang tunai di Aceh," ujar Hery dalam keterangan pers, Senin (17/2).
Selain itu, pembiayaan ekspor juga mencapai Rp582 miliar, membantu pelaku usaha di Aceh menembus pasar global.
Sepanjang 2024, BSI mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) di Aceh mencapai Rp18,7 triliun, meningkat 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengapresiasi langkah BSI dalam mendukung perekonomian Aceh.
"Kami sangat mengapresiasi peran BSI dalam penguatan UMKM dan pengembangan SDM. Ini langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan ekonomi syariah di Aceh," ujar Mualem.
Dengan berbagai inisiatif ini, BSI tidak hanya menjadi pilar keuangan syariah di Aceh, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas.
Pembiayaan Tembus Triliunan, Ekspor Meningkat
Dalam mendukung ekonomi Aceh, BSI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp3,98 triliun kepada 49.735 penerima, melampaui target Rp3,1 triliun.
Sejak akhir 2022, BSI telah menghadirkan ATM di Iboh yang dapat digunakan oleh turis internasional, sehingga perputaran ekonomi di kawasan wisata menjadi lebih lancar. Dengan berbagai langkah strategis ini, BSI terus memperkuat perannya dalam membangun ekonomi syariah yang berkelanjutan di Aceh.
Dokumen berita telah dibuat. Silakan tinjau dan beri tahu jika ada yang perlu diperbaiki atau ditambahkan.(rilis)