Pj Bupati Mahyuzar: Proyek Unggulan NUWSP di Aceh Utara Membawa Dampak Positif

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si saat menghadiri kegiatan penutupan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (19/11/2024)


KabarOne.ID | Aceh Utara - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, menghadiri acara penutupan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, pada Selasa (19/11/2024). 

Dalam kesempatan tersebut, Mahyuzar memaparkan keberhasilan proyek unggulan NUWSP di Kabupaten Aceh Utara, khususnya Optimalisasi SPAM Lhoksukon II, yang telah memberikan dampak nyata dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.

Mahyuzar menyebutkan, program ini didukung anggaran sebesar Rp21,9 miliar dari NUWSP dan Rp5,5 miliar dari Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. 

Melalui program tersebut, ditargetkan 1.500 sambungan rumah (SR) terpasang selama tiga tahun (2023–2025). Hingga tahun 2024, sebanyak 1.029 SR telah selesai terpasang, dan upaya untuk mencapai target terus dilakukan hingga akhir proyek pada 2025.

"Proyek ini juga berhasil meningkatkan cakupan layanan SPAM Lhoksukon II hingga mencakup 2.591 SR. Ini merupakan bukti nyata bahwa kerja sama pemerintah daerah dengan NUWSP mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat," ungkap Mahyuzar.

Proyek Optimalisasi SPAM Lhoksukon II mencakup sejumlah kegiatan utama yang dirancang untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan layanan air bersih, sesuai dengan Prinsip 4K yang disampaikan oleh Wakil Menteri PUPR, Ir. Diana Kusumastuti. Berikut adalah rincian kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan:

1. Pendanaan NUWSP:

  • Pembangunan Intake berkapasitas 150 liter/detik (L/dt).
  • Pembangunan Kolam Prasedimentasi dengan kapasitas yang sama.
  • Pembangunan jembatan pipa GIP diameter 400 mm dengan bentang 51 meter.
  • Pembangunan Bangunan Sumber Daya Baku (SDB) Lhoksukon II.
  • Instalasi jaringan perpipaan HDPE diameter 315 mm sepanjang 2.587 meter di Lhoksukon.
  • Instalasi jaringan perpipaan HDPE diameter 200 mm sepanjang 2.285 meter di Booster Seunuddon.
  • Pengadaan dan pemasangan meter induk.
  • Pengadaan dan pemasangan pompa booster berkapasitas 30 L/detik di Matang Bayu.

2. Pendanaan DDUB Pemerintah Kabupaten Aceh Utara:

  • Rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lhoksukon II dengan kapasitas 150 L/dt.
  • Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi di Kecamatan Lhoksukon, Baktiya, Baktiya Barat, dan Seunuddon.


Program NUWSP di Aceh Utara merupakan bagian dari inisiatif nasional untuk memperluas cakupan layanan air minum perkotaan dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah serta PDAM dalam mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, capaian akses air minum layak secara nasional telah mencapai 91,72 persen, dengan akses air minum perpipaan sebesar 19,78 persen. Sementara itu, akses air minum aman, berdasarkan Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKA-MRT) tahun 2020, mencapai 11,80 persen.

NUWSP memprioritaskan pengembangan jaringan perpipaan air minum yang dikelola oleh PDAM, termasuk di Aceh Utara. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 yang menargetkan peningkatan akses air minum layak di seluruh Indonesia.

"Dengan berbagai kegiatan tersebut, NUWSP berhasil meningkatkan akses air minum perpipaan yang andal dan memperbaiki layanan PDAM di Aceh Utara. Program ini menunjukkan progres positif dalam mencapai target sambungan rumah dengan realisasi 1.029 SR pada tahun 2024 dari total target 1.500 SR pada tahun 2025," ujar Mahyuzar.

Selain di Aceh Utara, proyek NUWSP juga berlangsung di sejumlah daerah lain di Indonesia sebagai bagian dari upaya pemerintah pusat mendukung ketersediaan air bersih yang berkelanjutan. Fokus utama proyek meliputi perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, serta pengelolaan jaringan distribusi air minum.

Sementara itu, dalam pidatonya, Wakil Menteri PUPR Ir. Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya penerapan Prinsip 4K—kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan—guna memastikan masyarakat mendapatkan pasokan air minum yang layak. Ia juga menekankan bahwa program seperti NUWSP harus terus diperkuat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor air minum.

Dengan pencapaian ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara optimistis dapat terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih.

Proyek ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dan donor internasional dapat menghasilkan dampak yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Lanjut Wamen, program NUWSP telah menjadi inisiatif nasional untuk mendukung penyediaan air minum perkotaan yang inovatif dan berkelanjutan. NUWSP bertujuan memperluas cakupan layanan air minum serta meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah (Pemda) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Fokus investasi diarahkan pada pengembangan jaringan perpipaan air minum yang dikelola oleh PDAM di berbagai daerah. (Adv)


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru