Pariwara
KabarOne.ID | Aceh Utara - Tuberkolusis(TB) merupakan penyakit menular yang dengan mudah dapat menjangkit siapa pun. Proses tersebut juga berlangsung secara terus menerus. Namun mata rantai penularan TB seenarnya dapat diputus, yaitu dengan cara mengetahui cara penularan dan menghindarinya.
Oleh sebab itu, simak tata caranya yang di sosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Kesehatan-nya yang terus menerus berupaya memutus mata rantai penyebaran penyakit bakteri menular yang berpotensi serius terutama mempengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainya seperti, ginjal, tulang belakang dan otak.
Pengobatan TBC bagi mereka yang sudah positif terpapar bakteri tuberkulosis dapat membutuhkan waktu, tetapi dengan konsistensi dan kerjasama dengan tenaga medis penyakit tersebut dapat disembuhkan. Penting untuk mengikuti pengobatan sesui dosis dan petunjuk dari dokter. Obat-obatan seperti rifampisin dan etambutol sering digunakan untuk mengatasi TBC.
“Pencegahan TBC dapat dilakukan melalui vaksinasi dengan BCG, memberikan vaksin ini pada bayi sebelum usia 2 bulan dapat membantu melindungi mereka dari penyakit ini. Selain itu, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan menggunakan masker saat berada di keramaian juga merupakan langkah-langkah yang dapat membantu mencegah penyebaran TBC”, ungkap Kadinkes Aceh Utara Amir.
TBC tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global, termasuk Indonesia. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan yang tepat, serta dengan inisiatif-inisiatif seperti kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, kita dapat menyongsong masa depan yang bebas dari beban TBC. Mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitar kita adalah langkah pertama menuju perubahan positif yang berkelanjutan.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC, memperluas jangkauan skrining TBC, serta mengedukasi tentang pentingnya diagnosis dini dan penanganan yang tepat. Melalui inisiatif ini, diharapkan mata rantai penularan TBC dapat diputus dan dampak negatif penyakit ini dapat diminimalkan.
Untuk diketahui, pentingnya kita meningkatkan rasa keiingin tahuan tentang TBC agar kita dapat terhindar dari orang-orang yang telah terpapar bakteri tersebut, serta dapat menanganinya ketika salah satu orang yang kita sayang terpapar bakteri itu.
Pertama-tama kita harus mengetahui ciri dari TBC itu sendiri, Penyakit TBC atau dengan sebutan lain tuberkolusis memiliki sejumlah ciri-ciri yang dapat membantu dalam pengenalan dan diagnosis penyakit tersebut. Adapun ciri-ciri TBC bervariasi tergantung pada jenisnya, untuk TBC paru-paru atau ekstraparu tingkat keparahan dan organ yang terkena. Berikut adalah bebrapa ciri-ciri umum penyakit TBC.
Kenali Gejala TBC :
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit serius yang memerlukan perawatan yang cermat dan komprehensif. Cara mengatasi TBC secara cepat dan mudah melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti dengan ketat dan diawasi oleh profesional kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengatasi TBC:
Kenali Juga TBC Tulang Yang Kerap Dikira Penyakit Biasa
Mungkin selama ini kita hanya mendengar dan mengetahui TBC umumnya identik dengan TBC paru-paru. Namun nyatanya, TBC tak hanya menyerang paru-paru saja melainkan dapat menyebar ke tulang.
Salah satu bagian tulang yang kerap terserang TBC ialah bagian tulang belakang. Tepatnya pada tulang belakang setinggi iga dada bagian bawah rendah dan setinggi iga bagian pinggang atas. Jika virusnya telah menyebar ke bagian tersebut, kemungkinan infeksi pada bantalan bisa terjadi.
Faktor risiko seseorang dapat lebih tinggi terserang TBC tulang ialah seseorang yang mempunyai infeksi virus HIV, tinggal di wilayah dengan wabah bakteri TBC atau mengalami tingkat ekonomi rendah. Maka, untuk mencegah hal buruk terjadi akibat TBC ini.
Ciri-ciri TBC Tulang
Sebaiknya mengetahui ciri dan gejalanya sejak dini sebagai upaya pencegahannya. Adapun beberapa gejala yang kerap muncul saat seseorang terserang TBC tulang belakang, diantaranya :
Selain itu, Anda juga bisa dengan memulai dengan selalu menjaga kebersihan dan pengonsumsian makanan dengan gizi seimbang. Hal ini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dalam menangkal infeksi yang hendak menyerang tubuh.
Perlu diketahui pula, penyakit TBC tulang sangat membutuhkan pengobatan secepat mungkin. Sebab jika tidak segera ditangani, tentu TBC tersebut akan terus berkembang. Sama halnya dengan masalah TBC tulang tersebut.(Adv)
Dinas Kesahatan Kabupaten Aceh Utara Terus Menggaungkan Pemutusan Mata Rantai Penularan Tuberkulosis Melalui TPT
KabarOne.ID | Aceh Utara - Tuberkolusis(TB) merupakan penyakit menular yang dengan mudah dapat menjangkit siapa pun. Proses tersebut juga berlangsung secara terus menerus. Namun mata rantai penularan TB seenarnya dapat diputus, yaitu dengan cara mengetahui cara penularan dan menghindarinya.
Oleh sebab itu, simak tata caranya yang di sosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Kesehatan-nya yang terus menerus berupaya memutus mata rantai penyebaran penyakit bakteri menular yang berpotensi serius terutama mempengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainya seperti, ginjal, tulang belakang dan otak.
Untuk diketahui, bakteri penyebab TB menyebar ketika orang terinfeksi batuk atau bersin, bahkan kebanyakan orang terinfeksi dengan yang menyebabkan tuberkulosis tidak memiliki gejala.
Ketika gejala memang terjadi, maka perlu diketahui bahwa nantinya penderita akan mengalami batuk yang terkadang mengeluarkan bercak darah, penurunan berat badan, berkeringat dimalam hari dan demam.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM, Selasa 05 November 2024 mengatakan, Terapi Pencegahan Tuberkulosis atau TPT merupakan cara paling efektif dalam mencegah penularan bakteri tuberkulosis, karena TPT tersebut diberikan kepada masyarakat sehat yang sebelumnya kontak erat dengan penderita positif tuberkulosis.
“Sangat penting diketahui oleh seluruh masyarakat, TPT ini adalah pemberian obat kepada orang sehat yang berhubungan erat dan satu atap dengan penderita positif TBC. Sehingga mereka akan terhindar dari penyakit tersebut minimal hingga delapan tahun yang akan datang. Ketika tidak minum dua tahun selanjutnya, orang sehat tersebut akan tertular bahkan satu keluarga bisa positif TBC ketika imunnya sedang lemah”, ujar Amir.
Seraya menambahkan, terang Amir, penularan TBC terjadi melalui percikan air liur (droplet) saat orang terinfeksi bersin atau batuk. Risiko penularan lebih tinggi pada individu yang tinggal serumah dengan penderita TBC. Adapun gejala TBC itu sendir sebagai berikut, batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sering disertai dengan dahak atau bahkan darah. Penderita juga mungkin akan merasakan demam, nyeri dada dan keringat berlebih pada malam hari.
Ketika gejala memang terjadi, maka perlu diketahui bahwa nantinya penderita akan mengalami batuk yang terkadang mengeluarkan bercak darah, penurunan berat badan, berkeringat dimalam hari dan demam.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM, Selasa 05 November 2024 mengatakan, Terapi Pencegahan Tuberkulosis atau TPT merupakan cara paling efektif dalam mencegah penularan bakteri tuberkulosis, karena TPT tersebut diberikan kepada masyarakat sehat yang sebelumnya kontak erat dengan penderita positif tuberkulosis.
“Sangat penting diketahui oleh seluruh masyarakat, TPT ini adalah pemberian obat kepada orang sehat yang berhubungan erat dan satu atap dengan penderita positif TBC. Sehingga mereka akan terhindar dari penyakit tersebut minimal hingga delapan tahun yang akan datang. Ketika tidak minum dua tahun selanjutnya, orang sehat tersebut akan tertular bahkan satu keluarga bisa positif TBC ketika imunnya sedang lemah”, ujar Amir.
Seraya menambahkan, terang Amir, penularan TBC terjadi melalui percikan air liur (droplet) saat orang terinfeksi bersin atau batuk. Risiko penularan lebih tinggi pada individu yang tinggal serumah dengan penderita TBC. Adapun gejala TBC itu sendir sebagai berikut, batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sering disertai dengan dahak atau bahkan darah. Penderita juga mungkin akan merasakan demam, nyeri dada dan keringat berlebih pada malam hari.
Pengobatan TBC bagi mereka yang sudah positif terpapar bakteri tuberkulosis dapat membutuhkan waktu, tetapi dengan konsistensi dan kerjasama dengan tenaga medis penyakit tersebut dapat disembuhkan. Penting untuk mengikuti pengobatan sesui dosis dan petunjuk dari dokter. Obat-obatan seperti rifampisin dan etambutol sering digunakan untuk mengatasi TBC.
“Pencegahan TBC dapat dilakukan melalui vaksinasi dengan BCG, memberikan vaksin ini pada bayi sebelum usia 2 bulan dapat membantu melindungi mereka dari penyakit ini. Selain itu, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan menggunakan masker saat berada di keramaian juga merupakan langkah-langkah yang dapat membantu mencegah penyebaran TBC”, ungkap Kadinkes Aceh Utara Amir.
TBC tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global, termasuk Indonesia. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan yang tepat, serta dengan inisiatif-inisiatif seperti kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, kita dapat menyongsong masa depan yang bebas dari beban TBC. Mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitar kita adalah langkah pertama menuju perubahan positif yang berkelanjutan.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC, memperluas jangkauan skrining TBC, serta mengedukasi tentang pentingnya diagnosis dini dan penanganan yang tepat. Melalui inisiatif ini, diharapkan mata rantai penularan TBC dapat diputus dan dampak negatif penyakit ini dapat diminimalkan.
Untuk diketahui, pentingnya kita meningkatkan rasa keiingin tahuan tentang TBC agar kita dapat terhindar dari orang-orang yang telah terpapar bakteri tersebut, serta dapat menanganinya ketika salah satu orang yang kita sayang terpapar bakteri itu.
Pertama-tama kita harus mengetahui ciri dari TBC itu sendiri, Penyakit TBC atau dengan sebutan lain tuberkolusis memiliki sejumlah ciri-ciri yang dapat membantu dalam pengenalan dan diagnosis penyakit tersebut. Adapun ciri-ciri TBC bervariasi tergantung pada jenisnya, untuk TBC paru-paru atau ekstraparu tingkat keparahan dan organ yang terkena. Berikut adalah bebrapa ciri-ciri umum penyakit TBC.
Kenali Gejala TBC :
- Batuk Berkepanjangan: Salah satu ciri utama TBC paru-paru adalah batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu atau bahkan berbulan-bulan. Batuk ini seringkali disertai dengan dahak.
- Dahak Darah: Pada beberapa kasus TBC, dahak yang dikeluarkan oleh penderita dapat mengandung darah, yang disebut hemoptisis.
- Demam: Demam yang tidak kunjung reda adalah salah satu gejala umum TBC. Suhu tubuh dapat meningkat secara signifikan.
- Nyeri Dada: Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada sering muncul ketika TBC menyerang paru-paru.
- Kehilangan Nafsu Makan: Orang dengan TBC dapat mengalami hilangnya nafsu makan, yang juga dapat berkontribusi pada penurunan berat badan.
- Kesulitan Bernapas: Ketika TBC paru-paru berkembang secara parah, seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas.
- Keringat Malam: Beberapa penderita TBC mengalami keringat malam berlebihan, terutama pada malam hari.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit serius yang memerlukan perawatan yang cermat dan komprehensif. Cara mengatasi TBC secara cepat dan mudah melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti dengan ketat dan diawasi oleh profesional kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengatasi TBC:
- Diagnosis Dini Penting untuk mendeteksi TBC sesegera mungkin. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan, seperti batuk berkepanjangan, demam, penurunan berat badan, atau gejala lain yang terkait, segera berkonsultasi dengan dokter.
- Pengobatan Obat-Obatan Pengobatan TBC melibatkan penggunaan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Biasanya, pengobatan TBC melibatkan rencana pengobatan yang berlangsung selama beberapa bulan hingga setahun. Sangat penting untuk mengonsumsi obat sesuai dengan jadwal dan dosis yang ditentukan oleh dokter. Kepatuhan terhadap pengobatan sangat penting untuk mengatasi TBC secara efektif dan mencegah resistensi obat.
- Isolasi Jika Anda memiliki TBC aktif, dokter Anda mungkin akan menyarankan isolasi agar tidak menularkan bakteri ke orang lain. Ikuti panduan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
- Pantauan Medis Teratur Penting untuk menjalani pemeriksaan medis rutin selama pengobatan TBC. Ini termasuk tes darah, pemeriksaan radiologi (misalnya sinar-X), dan pemeriksaan lain sesuai petunjuk dokter.
- Makan Sehat Adupan makanan yang baik dan seimbang dapat membantu tubuh dalam memerangi infeksi dan memulihkan kesehatan Anda. Pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan menjaga berat badan Anda.
- Hindari Penularan jika Anda memiliki TBC, hindari kontak dekat dengan orang lain, terutama yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak-anak kecil atau orang dengan HIV/AIDS. Ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit.
- Vaksinasi Pastikan anak-anak Anda mendapatkan vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk melindungi mereka dari bentuk berat TBC.
- Hentikan Kebiasaan Merokok Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti. Merokok dapat memperparah gejala TBC dan menghambat pemulihan.
- Jaga Kebersihan Jaga kebersihan diri dan lingkungan Anda. Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, cuci tangan secara teratur, dan hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain.
- Konsultasikan dengan Dokter Selalu konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan Anda jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau jika ada pertanyaan terkait pengobatan TBC.
Kenali Juga TBC Tulang Yang Kerap Dikira Penyakit Biasa
Mungkin selama ini kita hanya mendengar dan mengetahui TBC umumnya identik dengan TBC paru-paru. Namun nyatanya, TBC tak hanya menyerang paru-paru saja melainkan dapat menyebar ke tulang.
Salah satu bagian tulang yang kerap terserang TBC ialah bagian tulang belakang. Tepatnya pada tulang belakang setinggi iga dada bagian bawah rendah dan setinggi iga bagian pinggang atas. Jika virusnya telah menyebar ke bagian tersebut, kemungkinan infeksi pada bantalan bisa terjadi.
Faktor risiko seseorang dapat lebih tinggi terserang TBC tulang ialah seseorang yang mempunyai infeksi virus HIV, tinggal di wilayah dengan wabah bakteri TBC atau mengalami tingkat ekonomi rendah. Maka, untuk mencegah hal buruk terjadi akibat TBC ini.
Ciri-ciri TBC Tulang
Sebaiknya mengetahui ciri dan gejalanya sejak dini sebagai upaya pencegahannya. Adapun beberapa gejala yang kerap muncul saat seseorang terserang TBC tulang belakang, diantaranya :
- Sakit punggung pada bagian tertentu
- Demam dan tubuh mengeluarkan keringat saat malam hari
- Tubuh terlihat kaku dan tegang
- Kehilangan nafsu makan
- Mengalami penurunan berat badan
- Atau mengalami kelainan anoreksia
- Bungkuk atau kifosis yang terkadang disertai dengan pembengkakan paravertebral
- Munculnya kelainan saraf yang ikut mengganggu
- Timbulnya benjolan pada bagian selangkangan yang terlihat dan dikira hernia
- Mudah merasa lelah.
Selain itu, Anda juga bisa dengan memulai dengan selalu menjaga kebersihan dan pengonsumsian makanan dengan gizi seimbang. Hal ini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dalam menangkal infeksi yang hendak menyerang tubuh.
Perlu diketahui pula, penyakit TBC tulang sangat membutuhkan pengobatan secepat mungkin. Sebab jika tidak segera ditangani, tentu TBC tersebut akan terus berkembang. Sama halnya dengan masalah TBC tulang tersebut.(Adv)
Via
Pariwara