PR Besar dan Harapan Besar Terhadap Pemerintahan Prabowo - Gibran Kedepan
KabarOne.ID | Lhokseumawe - Akademisi dan ekonom syariah Universitas Malikussaleh (UNIMA), Dr. Yulius Dharma, M.Si., menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pernyataannya pada Selasa (24/9/2024), Yulius menegaskan bahwa masyarakat Indonesia memberikan apresiasi atas janji Prabowo untuk bekerja maksimal demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.
Yulius juga menyoroti tantangan berat yang akan dihadapi pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 yang telah disahkan oleh DPR RI sebesar Rp. 3.600 triliun. Selain itu, Indonesia memiliki beban bunga utang yang harus dibayar pada tahun 2025 sebesar Rp. 500 triliun. Menurutnya, beban ini akan menjadi tantangan bagi pemerintahan ke depan.
“Dengan anggaran sebesar itu, jangan sampai pemerintah ingin mencapai tujuan APBN dengan mengorbankan rakyat, misalnya melalui kenaikan pajak atau pemotongan subsidi yang memberatkan masyarakat,” ujar Yulius.
Sebagai akademisi, Yulius berharap Presiden Prabowo mempertimbangkan program-program pemerintahan sebelumnya, baik yang akan dilanjutkan maupun dievaluasi ulang. Ia juga menekankan pentingnya menyeimbangkan kebijakan agar tidak memberatkan masyarakat.
Yulius secara khusus menyoroti pembangunan di Aceh. Meski perolehan suara Prabowo-Gibran berada di peringkat kedua pada Pilpres 2024 di Aceh, Yulius berharap Presiden terpilih tetap memperhatikan pembangunan di provinsi tersebut.
Ia meminta proyek-proyek strategis nasional di Aceh, seperti Jalan Tol Sumatera Utara-Aceh dan Bendungan Krueng Kerto, dilanjutkan. Yulius juga mengingatkan pentingnya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, yang pada masa pencanangannya diharapkan mampu menyerap hingga 50.000 tenaga kerja.
"Biarpun suara di Aceh tidak dominan, saya harap Bapak Prabowo tetap memberikan perhatian untuk kemajuan Aceh ke depan," tegasnya.
Terkait sektor pendidikan, Yulius mengingatkan bahwa amanat Undang-Undang menyebutkan alokasi 20% APBN untuk pendidikan. Ia berharap Prabowo menunjuk Menteri Pendidikan yang benar-benar memahami sektor tersebut, sehingga dapat memajukan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Dengan harapan besar pada pemerintahan baru, Yulius menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada rakyat dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat di setiap daerah, termasuk Aceh.(*)