Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) Yang di Gelar Pemkab Aceh Utara di 27 Kecamatan Telah Berakhir Sukses

Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, M.Si (Foto: Istimewa)



KabarOne.ID | Aceh Utara
 – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas  Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) setempat telah sukses menggelar kegiatan penyuluhan dapur sehat (Dahsat) kegiatan tersebut guna mengatasi stunting di 27 Gampong yang ada pada 27 Kecamatan di Kabupaten tersebut.

Adapun kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) mulai digelar sejak Senin 24 Juni hingga berakhir pada 19 Juli 2024 kemarin yang secara resmi acara penutupan digelar pada Balai KB Kecamatan Syamtalira Bayu. Pelaksanaan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dilaksanakan di 27 desa dari 27 Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara secara resmi ditutup oleh Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, M.Si yang diwakili oleh Kadis Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos, MSM, Jum’at (19/7).

Kegiatan DAHSAT itu dilaksanakan berkat dukungan DPM-PPKB, TP-PKK, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Aceh Utara dan koordinator Balai Penyuluh KB masing-masing Kecamatan, acara penutupan itu berlansung di Balai KB Kecamatan Syamtalira Bayu yang dihadiri oleh Muspika setempat dan Geusyik Gampong Dayah Blang Seureukuy.



Dalam kata sambutannya, Kadis DPM-PPKB Fuad Mukhtar, S.Sos, MSM, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang sangat serius mengikuti kegiatan yang dipandu para ahli gizi selama 10 kali pertemuan.

Ia menyebutkan, kegiatan DAHSAT merupakan program yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di seluruh Indonesia, program tersebut juga selaras dengan apa yang yang menjadi program handalan Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, M.Si yang sangat komit untuk menangani stunting di Kabupaten yang dipimpinan nya.   

“DAHSAT juga upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dalam pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting terutama dari keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan bahan pangan lokal,” tegasnya.

Fuad Mukhtar juga menjelaskan, keluarga berisiko stunting yaitu keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja/calon pengantin/ibu hamil/ibu menyusui/bayi, baduta dan balita.

“Kegiatan teori dan praktek pengolahan pangan yang telah diberikan oleh para ahli gizi agar bisa memanfaatkan potensi pangan lokal yang sehat lezat bergizi serta kekinian, sehingga  semoga semua desa di Aceh Utara bebas stunting,” sambung Kadis DPM-PPKB Aceh Utara Fuad Mukhtar, S.Sos, MSM.

Dalam kesempatan itu, Fuad Mukhtar mengajak seluruh peserta yang hadir untuk  bersama-sama fokus pada bahan pangan lokal yang terjangkau dan tidak ekonomis.

“Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah yang kaya dengan memiliki lautan yang luas dengan hasil berlimpah serta memiliki lahan pertanian dengan hasil panen yang melimpah pula,” ungkapnya lagi.

Pada akhir kata sambutannya, Kadis DPM-PPKB juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Ketua TP-PKK Aceh Utara, Ny. Awirdalina Mahyuzar, Kadis Kesehatan Aceh Utara, Direktur RSU Cut Meutia Aceh Utara, Persagi Cabang Aceh Utara, Para Camat, Para Kepala Puskesmas, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas, Para Koordinator Balai KB dan tim, Para Geuchik dan Para Kader, yang telah membantu menyukseskan kegiatan DAHSAT.

Pihaknya juga berharap kepada seluruh peserta kegiatan DAHSAT agar menjadi agen perubahan untuk memberikan edukasi kepada seluruh di Gampong masing-masing.

Untuk diketahui, kegiatan tersebut dimaksud untuk mengejar mengejar target RPJMN 2020-2024, dimana prevalensi stunting diharapkan turun menjadi 14% di tahun 2024.

Setelah tahun sebelumnya telah mensosialisasikan Dashat ke 72 Gampong Keluarga Berkualitas (KB) yang ada di 27 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara. Walaupun telah terjadi penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten Aceh utara yaitu dari hasil SSGI 2022 sebesar 38,3% menjadi 25,2% hasil SKI 2023.(Adv)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru